Pentingnya bersungguh-sungguh: latihan untuk mitra

Pentingnya bersungguh-sungguh: latihan untuk mitra

Suatu ketika, orang bijak ... tidak mengatakan apa-apa. Masa itu merupakan masa-masa yang berbahaya, dengan lawan bicara yang tidak bisa diandalkan.

Itu sebuah meme. Namun, meme itu memiliki alasan yang masuk akal, menurut penelitian di bidang neurofisiologi. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa terkadang Anda terlalu banyak bicara? Atau mungkin sebaliknya - Anda telah dianggap pendiam sejak Anda masih kecil?

Omong-omong. Rahasia komunikasi bisnis yang sukses telah ditemukan: berbicara dan mendengarkan dalam porsi waktu yang sama. Sekalipun Anda sendiri telah menemukan keseimbangan antara seberapa banyak Anda berbicara dan seberapa banyak Anda mendengarkan, kebanyakan orang di sekitar Anda masih terlalu banyak bicara. Dan ini merupakan masalah yang akan kita hadapi lebih dari sekali: sebagian besar orang secara aktif berusaha untuk didengarkan dan sama sekali tidak berusaha untuk mendengarkan orang lain.

M.J. Ryan, seorang pelatih bisnis dan penulis buku populer, pernah menanggapi masalah ini dengan serius. Ia bosan melihat orang-orang dalam bisnis terus menggunakan proses bisnis yang tidak efektif, memakan waktu yang lama, dan menghambat aktualisasi diri - dan semua itu karena mereka tidak dapat meninggalkan kebiasaan pribadi yang tidak produktif, terutama dalam ucapan mereka. Kemudian, ia menulis buku "Tahun Ini Saya Akan ...": tentang janji yang orang buat untuk diri mereka sendiri dan tentang bagaimana sebenarnya membantu diri Anda sendiri menetapkan tujuan dan mencapai hasil. Mengerjakan buku ini, dan terutama bekerja dengan para manajer puncak dan pemimpin perusahaan terkenal, membuat penulis ini menghasilkan bukunya yang berikutnya, "Pengubah Kebiasaan". Buku tersebut diterbitkan pada tahun 2017 dan berisi 81 kiat praktis tentang cara menggunakan mantra untuk menghentikan aliran verbal dan menyiapkan diri Anda untuk komunikasi yang efektif.

M.J. Ryan cukup serius untuk memulai dengan mengubah kebiasaannya sendiri dan kemudian berbagi dengan orang lain. Dan sekarang ia senang melihat ratusan pelanggan yang puas mampu mengubah hidup mereka dan membangun proses bisnis mereka secara efektif.

Bukunya tentang apa? Misalnya, pepatah “Berbicaralah dan mendengarlah dengan seimbang”. Ini cocok untuk mereka yang sangat suka "keceplosan" dan mereka yang percaya bahwa diam itu emas, serta orang yang pendiam tampak lebih pintar. Bagaimana cara menerapkan pepatah tersebut? Misalnya:

• Saat Anda memulai percakapan dengan seseorang, ucapkan satu kalimat dan ucapkan pepatah tersebut dalam hati.
• Saat Anda mengucapkan pepatah tersebut dalam hati, lawan bicara Anda jadi memiliki waktu untuk menanggapi Anda.
• Jangan terburu-buru menyampaikan pernyataan Anda yang berikutnya sampai Anda mendengar jawabannya. Jangan menyela, meskipun Anda benar-benar ingin melakukannya (ucapkan pepatah itu lagi dalam hati jika Anda benar-benar ingin menyela lawan bicara Anda).
• Latih ini setiap kali Anda berkomunikasi dengan orang lain. Pada akhirnya, Anda tidak memerlukan pepatah tersebut untuk membiarkan orang lain berbicara dan mendengar lebih dari diri Anda sendiri. Itu akan menjadi sebuah kebiasaan.

Pepatah tersebut juga berfungsi untuk orang yang pendiam, yaitu sebagai berikut: pepatah itu memperpanjang jeda, dan lawan bicara yang cerewet akhirnya menyadari bahwa ia sudah berbicara terlalu banyak. Ini merupakan cara yang sopan untuk mengingatkan lawan bicara Anda tentang perbedaan antara dialog dan monolog.

Anehnya, dengan mendengarkan yang lain, Anda bisa belajar banyak hal yang menarik. Anda pasti sudah membaca "Metodologi Kerja Mitra" kami di back office dan memperhatikan bab tentang "Cara Berinteraksi dengan Pelanggan". Dalam bab ini, kami telah membahas, antara lain, kesalahan umum yang disebut "Lebih Banyak Berbicara daripada Pelanggan". Karena kesalahan ini, banyak mitra yang menyelesaikan komunikasi dengan pelanggan sebelum mereka mencapai hasil. Kami berharap "Metodologi" dan kisah kami hari ini akan membantu Anda menghindari kesalahan ini dan kesalahan lainnya, serta menjadikan komunikasi bisnis Anda lebih mudah dan efektif.

BACA METODOLOGI