Mitos tentang tim

Mitos tentang tim

Mari kita ingat dahulu apa itu tim. Tim adalah sekelompok orang yang disatukan oleh tujuan bersama, di mana terdapat aturan umum ditetapkan dan semua peserta berinteraksi dengan satu sama lain. Misalnya, jika Anda termasuk peserta dalam proyek "Motor Duyunov" dan bagian dari sebuah tim yang besar, Anda memiliki informasi terbuka tentang segala hal: apa yang dilakukan oleh peserta lain, apa yang menjadi tanggung jawab mereka, dan bagaimana cara mendapatkan umpan balik. Dan jika Anda merupakan mitra SOLARGROUP atau siap menjadi salah satu mitra SOLARGROUP, berarti Anda sedang membangun "tim dalam tim". Maka akan sangat membantu jika Anda mempelajari alat dan sarana yang ada dan bertanya tentang pengalaman orang yang berbeda-beda.

Terdapat banyak tutorial dan materi pendukung untuk Anda di back office:

"Metodologi Kerja Mitra"

Kisah mitra SOLARGROUP

Pelajaran dari para ahli

Promosi untuk mitra

Kami harap Anda menerapkannya, mengembangkan kemampuan Anda dan sudah mencapai hasil. Dan jika belum, sudah saatnya Anda mulai!

Untuk memudahkan Anda, mari kita bahas mitos paling umum tentang tim.

Mitos 1. Dalam tim yang baik selalu ada suasana yang bersahabat.

Tidak! Ketika masuk ke dalam tim yang baru, semua orang mengalami stres dan rasa tidak nyaman. Dan itu tidak masalah, karena orang-orang masuk ke dalam situasi yang tidak pasti. Suasana yang bersahabat merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan, yang berarti Anda harus berusaha untuk menciptakan dan memeliharanya. Dan mengatasi rintangan (lihat Mitos 2)!

Mitos 2. Tidak ada konflik dalam tim yang baik.

Tentu saja, pasti ada konflik. Terdapat orang yang berbeda-beda dalam tim, mereka memiliki pandangan dan posisi yang berbeda-beda, pengalaman yang berbeda-beda dan pendapat mereka sendiri tentang segala hal. Terlebih, terkadang konflik menjadi sumber perkembangan. Dan tim yang baik bukanlah tim yang menghindari konflik, tetapi tim yang semua anggotanya belajar untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.

Mitos 3. Semua keputusan tim dibuat oleh mayoritas anggota.

Belum tentu. Keputusan dibuat berdasarkan situasi yang terjadi. Jika Anda menetapkan aturan tetap, bahwa "keputusan harus selalu dibuat oleh mayoritas anggota", berarti Anda mengambil risiko untuk tidak pernah membuat keputusan. Dan sebaliknya, jika Anda menetapkan aturan tetap, bahwa "keputusan pemimpin/kepala tidak boleh didiskusikan," maka tim akan cepat bubar - siapa yang mau bekerja dalam tim yang tidak mendengar atau mengabaikan mereka? Pilihan yang optimal adalah mendengarkan pendapat semua orang dan meringkasnya. Keputusan diumumkan oleh pemimpin dan ia memberikan waktu bagi para anggota untuk menyatakan keberatan. Jika tidak ada keberatan yang dikemukakan dalam waktu yang ditentukan - voila! Maka itu adalah keputusan mayoritas. Namun! Tergantung pada situasinya, metode pemungutan suara atau opsi lain dapat digunakan. Rahasia tim yang baik adalah fleksibilitasnya.

Mitos 4. Tim dapat dibentuk selama acara/pelatihan/rapat/webinar pembangunan tim.

Tidak! Membangun tim merupakan sebuah upaya yang sistematis dan konsisten. Itu tidak bisa dilakukan hanya dalam satu acara. Kegiatan membangun tim yang informal akan mempercepat proses dan memfasilitasi pembangunan tim, tetapi bukan kegiatan-kegiatan itu yang membentuk tim, melainkan kerja sama antar anggotanya.

Seperti yang Anda lihat, Anda tidak perlu takut! Cobalah, bentuk tim Anda sendiri, jadilah anggota tim lain. Tidak ada aturan yang tidak dapat diubah, setiap tim itu unik. Jelajahi materi yang bermanfaat di back office - dan pilih apa yang siap untuk Anda praktikkan.

Selain itu, bermainlah! Misalnya, ketika membangun tim, di mana tidak semua peserta saling mengenal secara pribadi (ini yang paling sering terjadi, karena banyak orang bekerja dari jarak jauh), para ahli merekomendasikan untuk memainkan permainan "Lemon". Dalam beberapa pelatihan, permainan ini disebut "Jeruk" dan "Buah", disarankan agar tim membuat namanya sendiri dan menyarankan agar peserta mengubah aturan. Setiap peserta memperkenalkan diri dan mengucapkan kata yang dimulai dengan huruf pertama namanya, misalnya: nama saya Lisa, saya suka lemon. Setiap peserta berikutnya mengulang kembali informasi semua peserta sebelumnya dan memperkenalkan dirinya. Sebagai contoh: di antara kita ada Lisa, yang menyukai lemon, Alice, yang menyukai jeruk, Paul, yang menyukai parmesan, dan saya Filipp, saya suka kurma. Begitu seterusnya sampai para peserta berhenti melakukan kesalahan.

Bermain bukanlah hal yang konyol. Permainan seperti itu sangat membantu untuk langsung menciptakan suasana yang akrab, para peserta akan mengingat satu sama lain dan memiliki waktu untuk membiasakan diri dengan cara komunikasi satu sama lain. Ada beberapa permainan pembangunan tim yang cocok untuk format pertemuan daring yang singkat.

Sebuah tim tidak hanya melakukan kerja sama yang produktif, tim yang baik itu menarik dan menyenangkan!

BACA SEMUA BERITA