Bercerita: temukan sarana yang menginspirasi untuk pengembangan bisnis
Bayangkan: Anda berkomunikasi dengan seorang pelanggan, memberitahunya tentang peluang bisnis mitra. Anda menyampaikan alasan-alasan logis mengenai keuntungan dan prospek kerja sama dengan SOLARGROUP. Dan Anda melihat bahwa mata lawan bicara Anda tidak memancarkan minat. Anda merasa ada sesuatu yang hilang untuk meyakinkan lawan bicara Anda dalam percakapan tersebut. Terdengar akrab?
Bisnis modern telah menemukan solusi untuk masalah ini. Yaitu menggunakan cara bercerita atau berbagi cerita. Tanpa cara ini, bisnis yang sukses sekarang tidak akan bisa terwujud: iklan TV dan narablog di Instagram, perusahaan, dan pengusaha perorangan, semuanya menceritakan kisah pribadi pada pemirsa mereka.
Apa kekuatan bercerita?
Sebuah kisah pribadi, jika diceritakan dengan tepat, akan selalu menarik emosi orang dan bukan pikiran. Cerita membuat kesan yang jelas, terdengar meyakinkan dan diingat untuk waktu yang lama. Pendengar jadi mengidentifikasi dirinya sebagai tokoh cerita dan jadi terlibat secara emosional. Yang terpenting adalah cerita menciptakan kepercayaan antara pencerita (pengusaha) dan pendengar (pelanggan). Dan kepercayaan pelanggan adalah kunci untuk mencapai kesepakatan.
Apa yang dibutuhkan untuk menarik investor dan mitra baru ke dalam bisnis dengan bantuan bercerita
- Gunakan kisah nyata Anda yang menginspirasi. Atau kisah orang lain yang telah menempuh jalan tertentu dalam bisnis mitra dan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Terkadang pencapaian yang tampaknya tidak signifikan justru menjadi inspirasi. Misalnya, cerita tentang bagaimana Anda telah mengatasi ketakutan Anda dan menarik investor ke dalam proyek untuk pertama kalinya mungkin akan menjadi penentu bagi sepuluh pendatang baru yang sedang menunda memulai bisnis mitra mereka.
- Ceritakan kisah secara terperinci, yang akan menunjukkan kemiripan tokoh cerita dengan audiens Anda. Usia, kebangsaan, pendidikan, nilai-nilai kehidupan: semakin banyak kemiripan di antara tokoh cerita dan pendengar, semakin kuat pendengar akan mengasosiasikan diri mereka dengan tokoh cerita dan semakin kuat ikatannya.
- Warnai cerita Anda dengan emosi. Jangan sampai cerita Anda menjadi ringkasan kejadian yang terasa kaku. Tunjukkan jalan perjuangan, perubahan yang terjadi pada tokoh cerita, sebagai contoh orang yang menginspirasi. Beri tahu pendengar pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita tersebut. Tanpa moralisasi dan penjualan langsung — Anda dan audiens Anda akan sulit membangun kepercayaan.
Bercerita harus digunakan dalam komunikasi pribadi dengan pelanggan, dalam presentasi program mitra, serta dalam video dan postingan.
Belajarlah bercerita, praktikkan bercerita dalam bisnis Anda. Ini merupakan sarana yang sangat sederhana dan sekaligus ampuh yang akan membantu Anda membangun hubungan saling percaya dengan target audiens, menarik investor dan mitra baru ke dalam struktur Anda dan menggembleng tim Anda.