Mengapa Indonesia membutuhkan teknologi "Slavyanka"

Mengapa Indonesia membutuhkan teknologi "Slavyanka"

Kami terus memperkenalkan Anda ke negara-negara yang berpartisipasi dalam proyek "motor Duyunov". Secara keseluruhan, ada 116 negara yang berpartisipasi dalam proyek ini.
Indonesia adalah salah satu negara pertama setelah Rusia yang secara aktif bergabung dalam proyek ini. Hampir 20% dari para investor yang menginvestasikan sekitar $3.000.000 ke dalam proyek tinggal di negara ini.

Apa yang membuat orang Indonesia tertarik ke dalam proyek ini dan bagaimana teknologi Duyunov bermanfaat bagi mereka?

Pembersihan udara
Ibu Kota Indonesia, Jakarta, adalah kota dengan populasi lebih dari 10 juta orang. Daerah pinggirannya adalah rumah bagi lebih dari 23 juta orang. Dan kebanyakan dari mereka pulang pergi ke ibu kota setiap hari.

Mobil, sepeda motor dan bemo pribadi sangat populer di Jakarta, tetapi alur transportasi masih jauh dari sempurna, sehingga kota ini setiap hari terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Dalam peringkat dunia untuk kota paling padat, Jakarta sering menempati salah satu urutan pertama.

Karena kemacetan lalu lintas, tingkat kabut asap di Ibu Kota Indonesia tinggi, terutama berkaitan dengan jumlah karbon dioksida. Penduduknya menderita penyakit paru-paru, dan Indonesia kehilangan banyak anggarannya.
Pihak berwenang setempat, menyadari betapa kritisnya situasi ini, telah mulai mengembangkan transportasi listrik selama beberapa tahun terakhir. Negara yang menempati posisi ketiga di dunia dalam hal jumlah sepeda motor ini akan "beralih" ke sepeda motor listrik. Perusahaan-perusahaan mobil yang besar secara aktif memasuki pasar transportasi listrik Indonesia.

Penghematan untuk para pemilik transportasi
Indonesia adalah negara yang ekonomi dan konsumsi energinya sedang tumbuh dengan cepat . Jumlah kendaraan meningkat, dan begitu pula permintaan akan bensin, yang dapat mengganggu kesejahteraan keuangan pemilik alat transportasi, terutama angkutan pribadi.

Memasang motor yang dimodernisasi menggunakan teknologi "Slavyanka" pada bemo, dan bukannya mesin diesel, akan menggandakan pendapatan pemilik bemo. Ini ditunjukkan oleh tes yang dilakukan Victor Arestov di Thailand.
Jelas bahwa efisiensi energi yang tinggi dari motor Duyunov sama pentingnya bagi orang Indonesia seperti penduduk negara lain.

Dibandingkan dengan motor listrik lainnya, motor belitan gabungan jauh lebih hemat energi, memiliki masa pakai yang lebih lama, lebih jarang rusak dan lebih murah untuk diproduksi. Para investor proyek "motor Duyunov" dari Indonesia memahami semua kelebihan dan prospek penerapan teknologi ini di negara mereka. Oleh karena itu, mereka terus berinvestasi secara aktif dan mempromosikan proyek ini di Indonesia.

Dengan meningkatkan popularitas teknologi Duyunov di Indonesia, kami tidak hanya meningkatkan pendanaan proyek, tetapi juga memenuhi tujuan strategis: mempersiapkan dasar untuk proyek-proyek "SovElMash" di masa depan yang dapat diterapkan dengan bekerja sama dengan pelanggan Indonesia.

Apakah postingan ini menarik bagi Anda? Bagikan postingan ini dengan para kolega dan teman Anda!